Suara - Suara Anak Bukan Hanya Angin Semu Belaka




Anak – anak adalah awal dari sebuah peradaban
Rusaknya anak-anak adalah awal kemusnahan suatu peradaban
(Rizzini, Psikolog)

Anak-anak menjadi harapan dimasa depan kelak. Yap. Hingga ada pepatah yang mengatakan “banyak anak banyak rejeki” yang bisa kita cernah jika anak menjadi harapan dari orang tua kelak dimasa depan. Sebuah penghargaan bagi anak- anak memang. Tapi sayangnya, tidak diimbangi dengan penghargaan pola pikir dimasyarakat yang nyata. Bagaimana anak masih dipandang sebelah mata, salah satunya misal, masih banyaknya dewasa yang menganggap remeh anak-anak seperti, “Anak kecil tau apa sih”, “sudah anak kecil nurut saja”. Ataupun yang lebih sering terjadi, ketika seorang anak akan memilih sekolah, jurusan belajar IPA / IPS, dll masih sering anak-anak harus menurut kemauan orang tuanya, tanpa melihat kemauan dan kemampuan anak tersebut sebenarnya. Bagaimana anak bisa menjadi masa depan yang baik, kalau sebenarnya dia lebih kompeten dibidang yang bukan pilihan orang tuanya?
Di Organisasi KOMPAK, Komunitas Peduli Anak Kebumen, kami mengajak temen-temen anak-anak di kebumen agar terus berjuang untuk menyampaikan aspirasinya. Banyak yang bercerita dirumah mereka harus menurut dengan kemauan orang tuanya. Diharuskan masuk SMA jurusan IPA, diharuskan kuliah di Matematika, padahal bakatnya lebih dibidang seni. Atau di sekolah misalnya, aturan-aturan sekolah dibuat tanpa mengikutsertakan siswanya, padahal yang menjalankan adalah siswanya. Dan hampir disemua hal, anak-anak masih dipandang remeh. Padahal yang kami temukan, bahwa anak-anak banyak mempunyai gagasan-gagasan cemerlang dibidangnya, mempunyai impian yang layak untuk dipertimbangkan.
Oleh karena itu, sudah saatnya dewasa agar mau mendengar suara anak, baik dikehidupan rumah tangga hingga dalam proses pembangunan dimasyarakat. Bagaimana anak diikutsertakan dalam proses pengambilan kebijakan, pengambilan keputusan, yang menyangkut kehidupannya. Ini mengacu pada beberapa prinsip KHA, yakni Kepentingan yang terbaik bagi anak serta penghargaan terhadap suara anak.(IPN)



0 komentar:

Posting Komentar