Yeah, hari ini adalah peringatan Hari Anak Nasional. Hari yang spesial untuk anak- anak, termasuk anak- anak KOMPAK. Kami di sini juga anak- anak dan takkan kami biarkan Hari Anak berlalu begitu saja.
*** ***
Dari hasil rapat hari Minggu lalu, akhirnya kami mengadakan persiapan kilat untuk meramaikan Hari Anak. Dua teman KOMPAK (Muhyi, Indra) bertugas mempersiapkan bunga pada Minggu sore. Kemudian Selasa siang, kami mempersiapkan bunga- bunga yang sudah dipersiapkan. Nah loh. Jam menunjukkan pukul 14.00. Dua anak perempuan memasuki BPPKB, meminta izin untuk menggunakan basecamp baru KOMPAK. Persiapan untuk sore ini. Teman- teman KOMPAK lain mulai berdatangan dan dengan cekatan 8 orang pengurus (Hurur, Indra, Diyan, Sari, Linda, Bekti, Neni, dan Alin) mulai membungkus bunga dan meriasnya dengan tempelan ucapan selamat hari anak. Kami bekerja dengan senang, apalagi mendadak mendapat donasi untuk membeli permen pentung. Waah, makasih Ibu pegawai di BPPKB. Sangat berarti lhoo untuk meramaikan bunga kami :D Acara baru benar- benar mulai pada pukul 17.00. Sebelum melakukan aksi, terlebih dulu KOMPAK diwawancarai oleh wartawan. Wahaa, kegiatan hari ini terpublikasi. Terimakasih Pak Wartawan sudah bersedia meliput. Semoga menulis berita yang baik baik ya ^^
Pengurus KOMPAK sempat ribut tentang mekanisme pembagian. Tapi, akhirnya kami sepakat untuk memutari alun- alun dalam satu rombongan. Biar semarak. Tas- tas kami titipkan kepada mbak- mas yang lagi kumpul di alun- alun (kenalan salah satu pengurus). Mbak baik deh, titip bentar yaa.
Aksipun dimulaiii. Teman- teman KOMPAK yang beraksi langsung : Indra, Bekti, Najat, Syifa, Diyan, Sari, Neni, dan Alin. Dua teman sudah pulang terlebih dahulu karena tidak bisa sampai terlalu sore. Target penerima bunga adalah anak kecil. Kami mendatangi mereka, memberi bunga dan mengucapkan, “Selamat Hari Anak deekk..” Ada anak- anak yang tersenyum, orang tua yang tertawa, pandangan orang yang antusias pingin nerima bunga tapi gak masuk kriteria, dan ada juga anak yang malah takut karena bingung tiba- tiba disamperin kakak- kakak yang mungkin kelihatan ganjil karena saking semangatnya. Hoho.. Malahan, orang tua yang seharusnya tidak menerima juga minta jatah..
“Mbak, mbak, sini minta bunganya” (Ibu- Ibu pedagang)
“Wah, ini buat anak- anak Bu” (salah seorang penurus).
“Saya juga punya anak di rumah mbak” (pinternyaa)
” (ngasih satu tangkai).
“Yasudah Ibu. Buat anaknya di rumah yaa. Selamat hari anak
“Satu lagi. Anak saya dua, mbak” (Walahhh. Nggak bisa berkutik)
Ada juga salah satu pengurus yang mendengar celotehan lugu anak kecil yang diberi bunga.
“Ma, ini bunganya ditanem di mana?” Hahaha, bunga plastik gak bisa ditanem, adek.
Dalam satu putaran, 160tangkai bunga yang kami bawa ludes. Alhamdulillah.. Kegiatan hari ini selesai dengan bahagia, seperti kegiatan- kegiatan KOMPAK lain yang melibatkan anak kecil. Rasanya, ada kepuasan batin tersendiri setiap bertemu ekspresi apapun pada wajah anak- anak
*** ***
Acara ditutup dengan buka bersama para pengurus KOMPAK. Selanjutnya, sholat di masjid Agung dan pulang ke rumah masing- masing. Jam menunjukkan pukul 18.30. Melintasi malam yang lebih segar dan bahagia (walau para pengurus KOMPAK belum pada sempat madi sore) :P. Yehaa, tetep segar karena SENAAAANG! Salam KOMPAK!!
Tengok juga ni coretan Om Suara Merdeka
SELAMAT HARI ANAK NASIONAL!!!
Berbagi Ceria dan Bazar Untuk Anak Kebakalan
KOMPAK, Komunitas Peduli Anak Kabupaten Kebumen. Ini bukan organisasi yang sempurna.. Di sini juga banyak masalah. Rasa sebel, dan kadang egoisme antar pengurus yang bikin BT.. Tapi, kami menyadari keunggulan di sini. Rasanya, semua beban kami keangkat semua. Hari ini, kami mengadakan sebuah kegiatan. Dan rasanya, KAMI BEBAS! KAMI BAHAGIA!! Hahaha... Emang capek mempersiapkan kegiatan, ngordinator biar acara lancar. Tapi, semua ilang! Setelah ketemu anak- anak kecil itu. Ajaib banget. Senyuman mereka, mata polos penuh antusiasmenya, kebahagiaan mereka yang tulus menjalari kami. Serasa sama, jadi anak kecil yang gak punya beban. Kami sayang KOMPAK. Inilah keunggulan kami. Kebahagiaan, kepuasaan batin seusai kegiatan. ***** ***** Minggu, 16 Juni 2013. Akhirnya tiba juga hari di mana KOMPAK akan melangsungkan kegiatan bazar di desa Kebakalan. Kami berangkat untuk berkumpul di PLAN, dengan semangat, kemudian.... BT. Angkot buat ngangkut baju mogok. Rencananya, pukul 08.30 kami udah sampe Kebakalan, eh baru start dari Kebumen. Huhu... Tapi gapapa ding, udah untung buat angkotnya difasilitasi sama Kebakalan.. Hehe, aneh yah, malah ngrepoti tuan rumah. Makasih banget buat Kebakalan..... Pemandangan menuju Kebakalan bagus. Jalanannya yang gak rata dan penuh lobang bikin waspada. Truk- ruk yang bergerak lelet di depan bikin kami cepet nyampe, soalnya memacu adrenalin buat nyelip truk biar gak kena asap jalan yang mengganggu mata. Sampe di Kebakalan, kami nurunin barang. Masa langsung menyerbu dan kami cukup kewalahan bagaimana mengordinir semua warga yang terlalu antusias. Dengan susah payah, kami menyortir masa, menggiring anak kecil ke dalam balaidesa, dan menutup lahan bazar. Hehe. Bazar akan dimulai setelah games selesaiii.. Sekarang, waktunya bermain bareng adek- adek keciiiilll. Waha, masih usia SD semua, malah ada yang baru lepas dari usia balita, Oow.. Pembagian tugaspun terjadi. “Adek- adek... Halooo! Hari ini kita mau main.. Tau gak kita siapa? Mau tau ngga? Kita dari KOMPAK, bla bla bla” -----à suasana di dalam ruangan, yang menghandel ada Alin, Indra, Ria, dan Kholil (njagani sound :P) Di luar, Najat, Diyan, Astri, Hurur, Neni, Sari, dan Ismi nata- nata baju terus siapin konsumsi minuman seusai games. Yeah, kali ini kami Cuma ada kesebelasan karena temen- temen lain sedang sibuk. Kamilah yang beruntung gak sibuk, haha. Anak- anak kecil yang unyu- unyu itu dibagi jadi 5 kelompok. Terus, mereka kita jemuuur. Haha, jahat ya? Kondisi udah panas. Tapi, tetep kerasa semangat kok J Permainan pertama adalah estafet tepung. Tepungnya mawur- mawur. Pake beberapa kali uji coba juga, anak kecil biasaa. Para orang tua ketawa ngliat anak- anak kecil belepotan tepung. Wah wah, jahatnyaa :P Permainan kedua adalah cari harta karun. Kami pinjem ember dari warga Kebakalan tadi. Embernya kami kasih pasir, dedaunan kering, terus koin- koin uang logam. Nah, tugas mereka adalah buat nyari itu semua, hihiii. Setiap anak punya waktu 10 detik buat nyari koin dan terus berlanjut, gantian sama anak di regunya yang lain. Kali ini mereka belepotan pasir :P . Gapapa ya dek, berani kotor kan baik J Setelahnya, pembagian hadiah. Semua anak dapet hadiah, haha. Games apa ya kok dapet semua gini, ckckck. Setelah itu, adek- adek yang tadi ikut game berhak dapet konsumsi. Minuman ber-cup ala kadarnya dar KOMPAk dek J Tali rafia dibuka resmi pake gunting. Bazar dibukaaa. Orang- orang berbondong masuk, pengurus KOMPAK tersenyum. Bazar kali ini, gregetnya dapet J. Iyalaah, baju di sini udah disortir kelayakannya, harganya Cuma 1000-3000 lagi. Kalau beruntung, bisa ketemu baju yang masih kinclong loh. Menjelang pukul 12.30, bazar udah mulai sepi. Pengurus KOMPAK gantian sholat. Eh, dipanggil sama mbak Nurul (staf PLAN yang membantu memfasilitasi KOMPAK di Kebakalan). Jadi, Komunitas Anak Kebakalan juga lagi mengadakan kegiatan diskusi seputar kenakalan remaja gitu. Dan KOMPAK disuruh menutup acaranya. Dengan senang hati kami laksanakan. Penutupan simpel aja, Cuma 2 games, yaitu games konsentrasi dan tangkap tangan. Seneng rasanya liat mereka antusias bahkan ketawa- ketawa. Liat banyak tawa hari ini, obat mujarab yang gak bisa ditandingi apapun di dunia. Setelahnya, kami packing baju- baju yang belum terjual. Huahh, alhamdulillah. Lumayan buat bazar kali ini.. Gak lupa, sebagai anak- anak, kami mampir dulu menikmati pariwisata di Kebakalan. Sebuah air terjun yang gak cukup deras, tapi lumayan lah membayar pendakian kami ke atas bukit ini. Medan cukup terjal tadi, dan curam juga. Wahaa, kami menikmati air terjun sambil makan. Nyamm nyamm. Tidak lupa main air, karena teman KOMPAK kami ada yang baru ulangtahun seminggu yang lalu (Indra), haha. Dan akhirnyaa, perjalanan pulang. Angkotnya dari Kebakalan lagi. Anter- jemput, bener- bener tamu yang merdeka ya? Ckckckck. ***** ****** Akhirnya, kami pulang menuju peraduannya masing- masing. Langsung tergeletak cape di kasur, tapi.. BAHAGIAA! J
Baca Selengkapnya...Rapat Konsolidasi Eksklusif 15 Pengurus KOMPAK, Tak Sekedar Jumpa Kangen Semata
Penyusunan Perbup Perlindungan Anak di FGD Kelompok Anak
Suara Anak Kebumen di Forum SKPD Dispendukcapil (25 Februari 2013)
Ini adalah salah satu hari yang spesial tentang KOMPAK :)
Aku berangkat pagi- pagi. Pukul 08.15an aku dah sampe Perpusda. Mau numpang ngenet, eh gak konek. Apes banget. Mau cari bahan tambahan buat obrolan nanti je.
Ilham dateng. Kita sepakat buat ke warnet. Tapi, warnetnya juga malah masih tutup. Putus asa, kitapun ke Pendopo. Ada Kholil di sana, sendiri, kasian banget. Haha. Dia makilin KOMPAK di Deklarasi KPAD (Komisi Perlindungan Anak Desa).
Undangannya jam 8, tapi acara baru mulai pukul 09.30. Ckckck, kurang dipersiapkan dengan baik. Aku sama Ilham dan Kholil sih ngrumpi aja di barisan paling belakang. Di sini, kita paling muda bro, yang lain orang tua ;D
Acara dimulai, dan waktu sambutan dari Kepala PU PLAN Cabang Kebumen, nama KOMPAK beberapa kali disebut sebagai organisasi anak. Aku sama Ilham suruh duduk di barisan depan sama Ibu- Ibu staf PLAN. “Masa disebutkan duduknya di belakang. Ayo, ada 2 kursi kosong di depan,” kata beliau. Dengan ndingkluk- ndingkluk, kitapun maju. And do you know? Kursi depan yang dimaksud itu bukan kursi lipat paling depan. Tapi kursi yang bener- bener terdepan. Sofa... Aku sama Ilham agak kagok. Gilaa, ini sih kursi kehormatan. Anak- anak kayak kita duduk di sini.. Staf PLAN yang tadi ngojok- ngojoki, senyum puas terus ngambil foto aku and Ilham yang duduk di paling depan. Aaaa.. Sederet sama Pak Adi Pandoyo (Sekda Kebumen)
Nama KOMPAK disebut lebih dari satu kali. Kepala PU PLAN emang pinter. Kayaknya, beliu lagi nyoba sosialisasiin KOMPAK. Pak Adi Pandoyo juga ikutan nyebut—nyebut. Aku nglirik jam. Udah pukul 10.00. Udah saatnya pergi. Aku sms Pak Ranto, dan Pak Ranto bilang, izin aja. Yaudah. Kitapun (aku and Ilham) untuk- untuk ke belakang. Aku and Ilham meninggalkan Kholil. Seenggaknya harus tetep ada 1 perwakilan KOMPAK di sini. Gak lupa, kita checkout.
Sampe di Dispencapil, rapatnya udah mulai. Tadi kita sempet bingung sampe tanya satpamnya, ternyata buat kantor, masuknya lewat pintu belakang. Pintu depan buat pelayanan. Kita check in. Sama sekretariatannya (yang jaga di depan) sempet dikomentari “Wah, masih muda- muda banget ya.” Haha. Emang sih. Kita masuk, dan yang ditemuin adalah sekumpulan Bapak- Bapak dan Ibu- Ibu berseragam. Lagi- lagi, berasa anak muda banget.
Aku and Ilham duduk di paling belakang. Aku langsung tanya sama Bapak- Bapak yang duduk di belakang (kayaknya staf di Dispencapil), ini udah sampe sesi tanya jawab atau belum? Alhamdulillah belum. Pembicaraan lagi agak berat.
Sesi tanya jawab dibuka untuk 3 penanya. Aku langsung ngacungin jariku. Inilah alasan kenapa aku di sini kan? Wakil dari suara anak, aku harus ngomong. Fokusku adalah tentang gimana caranya buat menarik anak- anak yang udah 17 tahun buat mengurus KTP. Ndredeg yakin. Di depanku adalah para Bapak Ibu yang berseragam rapi. Untung semalem aku dah nyiapin materi ini. Tapi tetep aja, ada beberapa kalimat yang kurang baik penatannya dalam bentuk lisan. Selese ngomong. Aku ngrasa bener- bener plong. Aku jadi mikir, betapa alay-nya aku sesaat yang tadi. Pake ndredeg dan kulit dingin, ckckck.
Tinggal Ilham yang deg- degan. Dia ngomong di sesi II. Fokusnya tentang pembuatan AKTE yang jemput bola permudahan untuk anak- anak kurangberuntung yang terlahir ‘tanpa Bapak’. Ilham ngomong dengan mulus. Karuan, sambil baca notes ku sih.. Tadi aku gak liat notes. (nanti kulampirin apa aja yang aku dan Ilham omongin)
Setelah selese aku disuruh TTD buat berita acara. Check out. Terus aku mampir dulu ke tempat mbak- mbak publikasi buat minta fotonya Ilham pas ngomong. Fotoku gak ada. Tadi lupa minta fotoin. Yah, gapapa deh. Fotonya Ilham 1 cukup buat barang bukti.
Setelahnya, aku dan Ilham balik lagi ke Pendopo nyamperin Kholil. Lumayan, makan siang gratis bareng- bareng.
******* *******
Notes-ku :
Assalamu’alaikum wr.wb.
Yth. Kepala Dinas Catatan Sipil dan Bapak Ibu semua yang tak bisa saya sebut satu persatu.
Perkanalkan nama saya (...........) dari KOMPAK. Komunitas Peduli Anak Kabupaten Kebumen yang selama ini menjadi organisasi yang memfokuskan program- programnya terhadap anak.
Pertama, saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setulus- tulusnya atas diundangnya kami dalam fokus SKPD ini.
Selanjutnya, kami ingin menyampaikan beberapa usulan.
Karena pembuatan AKTE dan KTP adalah hak anak, maka kami memohon Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk lebih memperhatikan hal ini.
Yang pertama, dalam pembuatan AKTE, karena Kebumen terdiri atas daerah- daerah pegunungan yang jauh dari kota, maka kami berharap Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dapat melakukan jemput bola dalam program ini sehingga mempermudah anak- anak tercatat di negara. Lalu, kami memohon kemudahan untuk anak- anak yang kurang beruntung yang terlahir tanpa seorang Bapak, dan kami juga berharap Pemerintah memberikan sosialisasi dan motivasi kepada anak- anak untuk mencegah kehamilan di luar nikah.
Aset besar. (gatau ini, coretannya Ilham)
Yang kedua, dalam pembuatan KTP, kami memohon supaya pemerintah melakukan program- program yang inofatif untuk menarik anak- anak agar segera membuat KTP setelah berumur 17tahun. Sebagai contoh di sebuah Kebupaten tetangga, maaf saya membaca koran sewaktu itu, tapi saya lupa Kabupaten apa. Jadi, Bupatinya mengambil langkah yang sangat menarik. Beliau mengetahui seluruh data- data seluruh anak di Kabupatennya. Saat anak itu berumur 17tahun, makan anak itu akan mendapatkan sebuah surat ucapan selamat ulangtahun yang ke-17. Sweet seventeen. Langsung dari Bupati. Dan diakhir surat diselipkan pesan secara cedas untuk segera datang ke Capil membuat KTP.
Selanjutnya, tadi kami melihat program pada ................ tentang ........................ dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Karena kami merupakan organisasi yang terdiri dari anak- anak dan memang memfokuskan diri pada anak, kami siap menjadi mitra dari pemerintah. Demikian usulan yang dapat kami sampaikan.
Kucing mlumpat kecemplung teng santen
Bilih kula lepat kula nyuwun pangapunten.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Sing cerita : Salah siji pengurus KOMPAK
Dewan Anak Muda Kebumen (DAMU), Semoga Benar-benar Solusi.
Sabtu, 16 Maret 2013
Selese UTS Bahasa Jepang pukul 08.30, aku dan temen temen yang satu sekolah (Diyan, Damar, Heni, Hurur, Najat, Sari, Silvi) siap- siap berangkat ke STAINU. Damar, Silvi, dan Heni naik motor. Sisanya ngekol. Melewati hujan menuju stanplat. Pake payung, tetep gak njamin kering. Aku eman- eman sama sepatuku, jadi kucopot. Nyeker, hehe. Tak pake lagi di kol.
Sampe di aula STAINU, acara molor. Ujan sih. Sekitar pukul 10, acara baru mulai. (di jadwal tulisannya pukul 9).
Ini jadwal acaranya :
08.00-09.00 : registrasi
09.00-10.00 : pembukaan : menyanyikan lagu Indonesia Raya, perkenalan eserta, kontrak belajar
11.00-12.30 : diskusi panel dan kelompok
12.30-13.00 : launching dewan anak muda (DAMU)
13.00-13.15 : Deklarasi Anak Muda Kebumen
13.15-13.30 : Lain- lain
13.30-14.00 : Penutupan.
Pas diskusi kelompok, peserta dibagi jadi 6 kelompok dan disuruh diskusiin apa yang kemudian DAMU harus lakukan sebagai sebah organisasi anak muda. Usul- usul. Notulennya mas Agung. Aku cuma inget pendapat dari mas Ubayd pas dia presentasi mewakili kelompok diskusiku. Ini yang diharapkan untuk DAMU:
1. Aktor, melkukan kerja nyata di lapangan secara langsung.
2. Mediator, sebagai media bertukar pendapat atau pengalaman.
3. Fasilitator, bisa mnjadi jembatan dalam menggapa segala keinginan dan tujuan anak-anak.
4. Connector (birokrat), yang bisa menghubugkan anggota DAMU dengan pemerintahan.
Oya, acara ini juga dihadiri bule dari Inggris. Jo Demster. Yang kuinget, bule itu bawa anak dan suaminya juga. Anaknya lucu banget. Rambutnya lucu juga. Anaknya kayak barbie. Ada juga traslatornya di buat translete pas beliaunya ngomong dan sebaliknya.
Ketua Dewan Anak Muda Kebumen, mas Bayu Winarso mengatakan organisasi tersebut sebagai wadah berkumpul dan menampung aspirasi anak muda. Nantinya DAMU juga akan bekerjasama dengan Pemkab Kebumen dalam mengatasi masalah anak muda dan saling tukar informasi yang membangun
Pulang pukul 14.00.Sampe rumah, tepar. Zzzzz..
(Alin - KOMPAK)
SUSUNAN PENGURUS KOMPAK
BUKU TAMU
Entri Populer
-
Iklan rokok yang bertebaran di alun-alun kota Kebumen membuat Kebumen menjadi tidak ramah anak. Hal ini dikemukakan aktivis KOMPAK (Komunita...
-
Kompak (Komunitas Peduli Anak ) Kebumen yang merupakan kumpulan anak-anak kebumen dengan difasiliatsi Plan PU Kebumen pada Oktober - Desembe...
-
Memang benar adanya bahwa apa yang kita miliki terkadang jarang disyukuri. Kemarin, ada seorang sahabat lama main ke rumah, sekian lama tak ...
-
Pada tanggal 29 Juni- 1 juli 2009, Kompak yakni Komunitas Peduli Anak Kebumen mengadakan Konsultasi Anak Kebumen-3 dengan tema "Menuju ...
-
Halo temen-temen :) Dalam rangka memperluas jaringan KOMPAK, kami mengadakan Nongkrong Bareng Anak-anak KOMPAK yang akan kami adakan pada : ...
-
D Minggu, 12 januari 2014 ari rapat dua minggu yang lalu, kami m...
-
"Dari pada telat." Tutur Muslikhun, siswa kelas XI, smk ma'arif 1 Kebumen saat ditanya alasan kenapa 'gemantungan' di ...
-
Jangankan Organisasi anak, orang 'anak'nya saja kadang masih dipertanyakan.hehe Tapi tak apalah.semoga lama-lama anak bisa lebih dim...
-
TEMU ANAK KEBUMEN 4 Yo ayo ayo Anak Kebumen , Hari ini kita harus menang, Yo ayo ayo Anak Kebumen , Hidup nyaman,tanpa kekerasan... ...
Bergabung Dengan KOMPAK
TOTAL PENGUNJUNG
![Web hosting for webmasters](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUJ9AuqSvE6ycTxxJs-J3uYn7yhvGB9lpp1nsy0UrD0uoA1Tj_DUDZ5VBWV-owcgG8ozHHTDjZt2JkIcs1SQidFhQSbbT0EEztKXMvbx5hA6ttx34yj3A7O-6hlXJQsyJo22aIsRWowTM/s1600/site5_sidebar.jpg)